Minna san O fenki desu ka? . .
Akhirnya aku kembali meramaikna Blog tercintahh-ku ini :D *Gomen lebaynya kumat. Kali ini aku akan memposting suatu karya tulis yang sesungguhnya sudah sangatttttt lamaaaaa . ./aku mulai nulis novel ini dari SMP, dan baru diposting sekarang -_______-/ Kali ini tapi aku akan bawa Prolog dari novel ku ini saja dulu, aku trauma dengan para plagiaters soalnya. Kalau reaksi readers di postingan kali ini bagus, maka aku akan lanjut untuk memposting lanjutan Novel ini. Maka dari itu saran, kritik dan masukan sangat-sangat aku butuhkan dari readers yang baik hati dan tidak sombong semuaaaa . . Yang komen aku doain moga-moga jodohnya tambah deket (AMIN). Okee sekian pembuka dariku, moga kalian tak bosan bertemu Muru lagi(?), Muru lagi -___- :D Enjoy, Arigatou Gozaimasu ^_^
========================================================================
Special
Thanks . . .
For all
my best Friends in Miracle Girls
And
for someone who I loved there . .
Prolog
A
|
ngin
itu sudah berhembus.
Hari
itupun sudah lama berganti.
Disaat
itulah aku baru menyadarinya, hatiku bergetar untuknya.
Aku sangat merindukannya . .
Aku
rindu padanya.
Aku
sangat membutuhkannya.
Aneh
saat dia pergi,
Rasanya
dia juga membawa sebagian dari diriku pergi.
Aku tidak akan pernah bisa bertemu
dengannya lagi.
Seberapapun kerasnya aku berteriak aku
rindu padanya.
Aku tahu aku tidak akan pernah bisa
melihatnya lagi.
Seberapapun lelahnya aku menangis
karena membutuhkannya.
Tapi sebelum
itu semua terjadi,
Aku ingin dia
berjanji untuk selamanya padaku . .
Sekarang aku ingin dia berjanji,
Aku akan
berjanji . .
Untukku dan terlebih lagi untuk dirinya
sendiri
Ditemani
taburan bintang yang menjadi penerang di gelapnya malam hari.
Aku ingin dia baik-baik saja.
Aku akan
baik-baik saja.
Baik-baik saja dan menjalani hidup yang
seperti biasanya.
Dan menjalani
hidupku yang seperti biasanya.
Selamanya aku ingin dia berjanji.
Selamanya aku
akan berjanji pada diriku sendiri.
Akan hidup seperti dulu dan biasanya.
Aku akan hidup
seperti dulu dan biasanya.
Akan baik-baik saja walau hidup tanpa
aku.
Aku akan
baik-baik saja walau hidup tanpa dia.
Dan tidak akan pernah merindukanku lagi
Dan selamanya
tidak akan pernah merindukannya lagi.
Karena jika dia bisa menepati janjinya.
Karena aku
yakin bisa menepati janjiku.
Aku juga mulai berjanji,
Untuk
selamanya tidak menjadi bebannya lagi.
Berjanji pada diri dan hatiku sendiri.
Selamanya
tidak akan pernah merindukannya lagi,
Aku berjanji . .